PENGENTASAN STUNTING SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR PENUNJANG IPM

Kalbar.id - 10 Februari 2022 12:00:58 WIB
361
1
PONTIANAK - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes Memimpin Rapat Pembahasan dan Pemanfaatan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) dalam Infrastruktur, Pendidikan,Kemiskinan, Kesehatan dan Stunting Provinsi Kalimantan Barat di Ruang Rapat Praja II Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (9/2/2022).
<p>Rapat FSVA ini dihadiri oleh Plt Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Muslimat, S.Sos., M.Si.,Pengurus PKK Provinsi Kalbar dan beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.</p> <p>Sebagaimana diketahui manfaat FSVA adalah untuk mengetahui faktor penyebab daerah rentan pangan, sebagai bahan acuan dalam menetapkan jenis kegiatan agar dapat mengentaskan daerah rentan pangan, sebagai acuan dalam penetapan lokasi kegiatan terkait dengan kerentanan pangan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih dan stunting. Kemudian untuk meningkatkan ketahanan pangan, semua sektor harus bersinergi sesuai dengan peran masing-masing terutama di lokasi yang memerlukan intervensi sesuai analisis FSVA.</p> <p>Sekda Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes menyampaikan bahwa untuk pola asuh, harus bekerja sama dengan organisasi kewanitaan.</p> <p>&quot;Sebenarnya kita dapat bersinergi yaitu PKK. Selain itu juga harus menggandeng perangkat daerah terkait berkenaan dengan pemberdayaan wanita. Jadi &nbsp;pengentasan Stunting itu bukan hanya menjadi tanggung jawab bidang kesehatan saja, karena sektor kesehatan hanya menunjang 30%, sedangkan sektor diluar kesehatan mencapai 70%. Kedepannya, perangkat daerah diharapkan fokus pada program peningkatan IPM daerah, karena salah satu indikatornya adalah pengentasan stunting,&quot; jelas Sekda Provinsi Kalimantan Barat.</p> <p>Sebagaimana diketahui bahwa peta ketahanan dan kerentanan pangan FSVA adalah peta tematik yang menggambarkan visualisasi suatu wilayah pada level nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa.</p> <p>&quot;Jadi jika dilihat peta kerawanan pangan, peta keamanan itu ada disini (FSVA). Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kewenangan dan program apa saja yang dapat dilaksanakan dalam penerapan program kegiatan Tahun 2023,&quot; ungkap Sekda Kalbar.</p> <p>Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero, S.P., M.Si., menyampaikan bahwa FSVA setelah dilakukan analisis instrumennya sangat baik karena mengakomodir banyak sektor.</p> <p>&quot;Meskipun output akhirnya kita berharap indeks ketahanan pangan kita kuat, ini menjadi perhatian karena didalamnya harus ada sinergitas antar sektor dalam mendukung program tersebut,&quot; tutupnya. (irf)</p> <p><br /> <strong>Oleh: (Novi Muharrami,S.S)</strong></p>

Halaman

Kategori
Artikel

Respon
Anda ?

Bagikan

Rekomendasi